* Pendidikan Seumur Hidup: Pendidikan Seumur Hidup

Friday, September 26, 2008

Pendidikan Seumur Hidup

Konsep pendidikan seumur hidup di populerkan oleh Paul Lengrand, ahli teori dan praktik pendidikan orang dewasa. Pada pendapatnya, seseorang tidak dapat menyelesaikan jenjang kehidupannya dengan serangkaian kemampuan intelektual atau teknis tertentu. Oleh sebab itu, maka penting pendidikan bukan pada penguasaan atas sekumpulan pengetahuan, melainkan pada perkembangan pembawaan, yakni pembawaan untuk memperoleh hakikat dari yang makin bertambah sebagai hasil dari pengalaman berturut-turut.

Berbicara mengenai pendidikan tentu tak lepas dari peran serta guru sebagai seorang pendidik, selain diri kita sendiri dan orang tua. Guru adalah orang yang menerima amanat dari orang tua untuk mendidik anak, yang meliputi guru madrasah atau sekolah, sejak dari Taman Kanak-Kanak sampai sekolah menengah, dosen di perguruan tinggi, kyai di pondok pesantren, dan sebagainya. Guru yang mengajarkan banyak hal pada kita, membaca, menulis, dan dari sana ia mengenalkan dunia pada kita. Guru yang sering kita sebut “pahlawan tanpa tanda jasa” karena ia tak pernah meminta balasan apapun pada anak didiknya, dan juga sering kita sebut “guru adalah di gugu lan ditiru”, sehingga segala apa yang ia contohkan atau terangkan pada kita, maka kita akan senantiasa mempercayai, menurutinya dan menirukannya.

Al-Ghazali dalam buku Ilmu Pendidikan Islam, oleh Hery Nur Aly menyebutkan bahwa guru adalah orang alim, maka sebagai orang alim, ketika terjerumus dalam perbuatan maksiat, maka dosanya lebih besar di banding orang yang tidak alim, karena ia tergelincir dalam ke-“tahu”-nya, sementara orang lain tergelincir dalam ke-“tidak tahu”-nya. Allah berfirman dalam Q.s. al-Baqarah:44 yang artinya:

“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendidri…..”

source : pendidikan seumur hidup


No comments:

Related Posts with Thumbnails